Review Gunung Lawu di Jawa Tengah Sangat Cocok untuk Pendaki Pemula

Sudah tidak jarang lagi bagi masyarakat Jawa Tengah jika mendengar tentang Gunung Lawu. Memang Gunung yang satu ini adalah favorit dari pendaki sekitaran kota yang berada di Jawa Tengah. Seperti Solo, Jogja, Karanganyar, Sragen, Klaten, Magetan, Mediun, dan kota lainnya yang tidak bisa saya sebutkan. Setiap malam 1 Sura merupakan waktu yang ramai sekali kunjungan dari berbagai kalangan, baik itu hanya sekedar berziarah, atau mendaki ke puncak Gunung Lawu. Di sekiratan kaki gunung ini akan banyak di jumpai pedagang makanan yang menjajakan sajian nikmat suasana dingin seperti sate kelinci ataupun sate ayam yang panas.

Gunung Lawu terlihat Cantik dari Stasiun Balapan Solo

Tidak kalah Cantik bukan jika hanya dibandingkan dengan Gunung tertinggi yang berada di asia tenggara pada postingan HaiTop sebelumnya. Maka tidak hanya Gunung Teringgi di Asia Tenggara saja yang mempunyai pesona keindahan jika dilihat dari kejauhan. Di gunung Lawu yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur juga mempunyai pesona keindahan tersendiri.

 

Jika kalian ingin berkunjung ke gunung lawu yang berada di Tawangmangu perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, maka transportasi yang bisa gunakan adalah bus, sepeda motor dan mobil untuk sampai di kaki gunung lawu. Gunung Lawu ini berada pada ketinggian 3.265 mdpl yang merupakan gunung dengan ketinggian yang lumayan tinggi. Puncak gunung tertinggi dari gunung ini bernama Hargo Dumillah. Selain itu 2 puncak lain yang juga tak kalah indahnya jika telah berada di atasnya. Puncak Hargo Dalem dan Puncak Hargo Dumiling.

 

Wisata lain yang berada di lereng Gunung Lawu adalah berada pada daerah Tawangmangu. Disana terdapat air terjun grojogan sewu. Kemudian ada juga di cemorosewu yang merupakan tempat favorit berkumpulnya pendaki sebelum naik ke puncak. Tetapi ada juga yang berkumpul di Cemorokandang, letaknya jika dari Jawa Tengah adalah 1 kilometer sebelum Cemorosewu. ada juga Telaga sarangan yang berada di bawah cemorosewu. Lalu pada sisi barat terdapat dua buah komplek percandian dari masa majapahit. Yakni Candi Sukuh dan Candi Cetho. Di kaki gunung ini pula juga terdapat juga komplek pemakaman Praja Mangkunagaran : Astana Girilayu dan Astana. Di dekatnya juga ada komplek pemakaman presiden kedua Indonesia, Bapak Suharto yang bernama Astana Giribangun.

 

Bagi kalian yang cinta dengan aktivitas mendaki gunung maka saya ada sedikit review mengenai perjalanan dan trek di gunung Lawu. Start pendakian bisa dari Cemorosewu yang merupakan awal pendakian populer bagi yang belum pernah mendaki gunung ini. Atau bisa dari Cemorokandang yang jalurnya lebih panjang di bandingkan dengan jalur dari Cemorosewu. Jarak dari keduanya tidaklah jauh, dapat ditempuh dengan berjalan selama beberapa menit. Cemorokandang dan Cemorosewu meskipun jaraknya dekat tetapi tidak pada satu provinsi. Cemorokandang terletang di Provinsi Jawa Tengah, Tawangmangu. Sedangkan Cemorosewu terletak di Provinsi Jawa Timur, Sarangan.

 

Jika pendakian dari Cemorosewu maka nanti akan melewati 2 sumber mata air. Sumber mata air atau sendang Panguripan yang terletak di antara basecame cemorosewu dan pos pertama. Kemudian yang kedua adalah Sendang Drajat yang berada di antara pos 4 dan 5. Jika melalui Cemorokandang maka kalian akan melewati 5 buah selter dengan jalur yang agak panjang tapi tertata dengan baik.

 

Pendakian melalui jalur Cemorosewu akan melewati 5 buah pos. Pada jalur ini medannya berbatu dan menanjak tetapi jarak tempuh untuk sampai kepuncak akan lebih cepat dan pendek dibandingkan melau jalur Cemorokandang. Jalur ini sangat cocok dan sangat disarankan untuk pendaki pemula karena jalurnya tidak terbuat dari tanah melainkan dari batu yang tersusun seperti anak tangga.

Tugu Puncak Gunung Lawu

Sepanjang jalur pos 3 menuju pos 4 berupa tangga yang terbuat dari batu alam. Kemudian saat sampai di pos 4 yang baru saja di renovasi maka akan terdapat sebuah selter bagunan untuk beristirahat tanpa harus membangun tenda. Kalian tidak akan sadar jika sudah berada di pos 4 karena jalurnya memang sangat mudah untuk di nikmati dari pada mengeluh untuk sampai puncak.

Best Regard’s HaiTop

Komentar